MIN HT DI FINAL FESTIVAL MENDONGENG NASIONAL 2013
Untuk pertama
kalinya diselenggarakan Lomba Mendongeng/Storytelling buat orang dewasa. Dan
Klub Perpustakaan Indonesia (KPI) Pusat yang menjadi pelopor penyelenggaraan
lomba ini. Bekerjasama dengan Perpustakaan Nasional RI,
KPI langsung menggelar lomba ini dalam skala nasional. Wiiihhh…
Ya…bertema FESTIVAL
MENDONGENG/STORYTELLING TINGKAT NASIONAL TAHUN 2013, lomba ini juga sekaligus
untuk memperingati HUT ke-31 tahun KPI dan ke-33 tahun Perpusnas RI.
Selama 5 bulan sejak Desember 2012, KPI gencar mensosialisasikan festival ini diberbagai media. Penulis sendiri tau dari info yang dipajang di Web Kemendikbud Pusat. Salah satu syarat bagi yang berminat ikut yaitu dengan mengirimkan cerita dongeng hasil karya sendiri via pos atau e-mail. Dan terjaringlah sebanyak 401 naskah cerita dari hampir seluruh provinsi di Indonesia.
Oleh panlak KPI dipilihlah 15 naskah terbaik dan peserta diundang ke Jakarta untuk berlaga di babak final. Betapa bahagianya ternyata penulis termasuk salah satu yang lolos menjadi finalis setelah nerima surat panggilan resminya. Berikut Daftar 15 Besar Festival Mendongeng/Storytelling Nasional Tahun 2013:
- Anwar Sehudi
dari Wonogiri, Jawa Tengah
- Carolina
Sipahelut dari Sorong Selatan, Papua Barat
- Erlita Haryani
dari Bandung,
Jawa Barat
- Eva Mizkat
dari Deli Serdang, Sumatera Utara
- Hayati dari
Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat
- Ira Nugraha
dari Jakarta Timur
- Isdi
Nurjantara dari Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
- Leni
Nurmiyanti dari Tangerang, Banten
- Pupung Puspa
Ardini dari Gorontalo, Gorontalo
- Rhoni Rodin
dari Rejang Lebong, Bengkulu
- Ruth Friska
Panjaitan dari Palu, Sulawesi Tengah
- Sadikin
Khairsah dari Muara Enim, Sumatera Selatan
- SANWARI
HIDAYAT dari Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan
- Wahyu Adi
Pratiwi dari Tulungagung, Jawa Timur
- Yusniati
Tasoin dari Kupang, Nusa Tenggara Timur
Dari background finalis mayoritas adalah guru TK, beberapa guru SD, SMA dan Dosen. Hanya penulis satu-satunya yang berasal dari madrasah dan pulau Kalimantan. Dan di final nanti kami akan mempresentasikan cerita dongeng kami di hadapan juri dan 100 anak-anak.
Selama 4 hari dari tanggal 27 s/d 30 Mei 2013, bertempat di wisma Perpusnas RI, penulis bisa berkumpul dengan finalis dari berbagai provinsi. Awalnya asing kini kami sudah seperti keluarga, saling berbagi cerita dan ilmu satu sama lain. Sehari sebelum lomba, kami secara gratis bisa join di SEMINAR dan LOKAKARYA TENTANG DONGENG DAN MENDONGENG.
Hasilnya walau penulis belum berhasil menembus 3 besar. Namun bisa ke panggung tingkat nasional ini saja sungguh pengalaman yang sangat luar bisa. Ini kan terus memacu penulis untuk selalu berkreasi dan berekspresi.
DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH
Padahal surat pemanggilan peserta
juga ditembuskan ke Gubernur dan bupati masing-masing finalis. Tapi beberapa
diantara finalis ada yang tidak mendapat bantuan dari pemerintah daerahnya
dalam hal biaya pemberangkatan. Hingga nekat berangkat dengan dana pribadi.
Dari sejumlah finalis, penulis berhasil mengorek informasi tentang hal ini.
Salut buat pemerintah daerah Papua yang memberikan uang
sebesar 15 juta untuk utusannya (Ibu Carolina) yang berhasil tembus ke tingkat
nasional ini. Dan usai festival, menang atau tidak beliau dijanjikan oleh
pemda-nya akan dikuliahkan hingga sarjana. Selamat ya bu!
Pemda NTB, Sumatera Selatan dan Banten yang memberikan
bantuan biaya serta utusannya juga didampingi langsung oleh Kepala
Perpusda-nya.
Pemda Sulawesi Tengah, DI Yogjakarta dan Jawa Timur juga
memberikan perhatian buat utusannya.
Kalo
penulis sendiri yang mewakili Kalimantan Selatan, dapat apa ya???? (Kasih Tau
Gak Ya)
Penulis
sangat berterima Kasih kepada Yayasan Pendidikan Islam Parigi (YAPIP) yang
membantu penulis dalam pemberangkatan dan memberikan uang saku lebih dari cukup.
hehehe
Serta
tak lupa buat MIN Habirau Tengah yang terus memberikan motivasi dan inspirasi
yang sangat besar hingga penulis begitu bersemangat mengikuti festival ini.
MIN
HABIRAU TENGAH AKAN SELALU KU BANGGAKAN
_Tsanwari_2013